Persebaya Surabaya: Kebanggaan Kota Pahlawan

by Jhon Lennon 45 views

Selamat datang, guys, di pembahasan kita tentang salah satu klub sepak bola paling ikonik dan bersejarah di Indonesia, yaitu Persebaya Surabaya. Klub kebanggaan Kota Pahlawan ini bukan cuma sekadar tim yang berlaga di lapangan hijau, tapi juga sebuah simbol, identitas, dan denyut nadi bagi jutaan masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Kalau kamu bertanya, "Klub sepak bola yang berasal dari Kota Surabaya adalah...?", jawabannya sudah pasti Persebaya Surabaya. Dengan sejarah panjang, dukungan suporter yang fanatik dan setia bernama Bonek Mania, serta segudang prestasi, Persebaya telah menorehkan jejak yang tak terhapuskan dalam lanskap sepak bola nasional. Artikel ini akan mengajak kamu menyelami lebih dalam tentang mengapa Persebaya begitu spesial dan apa saja yang menjadikan mereka kebanggaan sejati dari Kota Pahlawan. Siap-siap ya, karena kita akan mengungkap semua rahasia di balik Bajul Ijo yang legendaris ini. Dari awal mula berdirinya, filosofi di balik semangat Wani!, hingga gemuruh Stadion Gelora Bung Tomo, kita akan bahas tuntas semuanya. Jadi, yuk langsung aja kita mulai petualangan kita dalam mengenal lebih jauh tentang Persebaya Surabaya, tim yang tak pernah lelah berjuang dan selalu bangga mewakili jiwa Surabaya yang keras namun penuh semangat.

Sejarah Singkat Persebaya Surabaya: Dari Awal Hingga Legenda

Persebaya Surabaya, guys, bukanlah klub kemarin sore. Klub kebanggaan Kota Pahlawan ini punya sejarah yang panjang dan penuh liku, lho. Didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB), klub ini adalah salah satu pionir sepak bola di Indonesia. Bayangin aja, sebelum kemerdekaan, SIVB sudah berdiri sebagai wadah bagi pemain pribumi yang ingin berprestasi di tengah dominasi klub-klub Belanda. Ini menunjukkan semangat perlawanan dan nasionalisme yang kental sejak awal pendiriannya. SIVB kala itu bersama PSSI yang baru terbentuk, menjadi ujung tombak perlawanan terhadap kolonialisme di bidang olahraga, di mana mereka berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan ruang bagi talenta-talenta lokal yang seringkali terpinggirkan. Setelah Indonesia merdeka, SIVB kemudian berganti nama menjadi Persebaya—singkatan dari Persatuan Sepak Bola Surabaya. Nama ini bukan cuma sekadar ganti label, tapi juga simbol dari era baru dan semangat baru kebangsaan. Sejak saat itu, Persebaya terus mengukir namanya di kancah sepak bola nasional, menjadi salah satu tim yang paling konsisten di era perserikatan. Mereka sering banget jadi juara atau setidaknya runner-up, menunjukkan dominasi yang kuat. Pertandingan derby melawan klub-klub besar lain seperti Persija Jakarta atau PSIS Semarang di era itu selalu jadi magnet tersendiri, menarik ribuan pasang mata dan menjadi pembuktian gengsi antar daerah. Era perserikatan ini adalah masa keemasan di mana klub-klub daerah benar-benar menunjukkan identitas dan kekuatan mereka, dan Persebaya dengan dukungan Bonek Mania yang militan, selalu jadi ancaman serius bagi siapa pun. Mereka punya gaya bermain yang khas, agresif, dan penuh semangat juang, mencerminkan karakter Kota Surabaya yang pantang menyerah. Sejarah mereka juga diwarnai dengan momen-momen dramatis, mulai dari comeback yang tak terduga hingga pertandingan final yang mendebarkan yang tak jarang diwarnai kontroversi namun selalu berakhir dengan semangat sportivitas yang tinggi. Kita bisa lihat bagaimana Persebaya berhasil melewati berbagai turbulensi dan tetap berdiri kokoh sebagai salah satu klub terbesar di Indonesia, membuktikan resiliensi dan daya tahan yang luar biasa. Dari era amatir hingga profesional, dari kasta terendah hingga kasta tertinggi, Persebaya selalu punya cerita heroik. Kisah-kisah para legenda seperti Rusdy Bahalwan, Mustaqim, atau Bejo Sugiantoro yang mendedikasikan hidupnya untuk Bajul Ijo adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah ini. Mereka bukan hanya pemain, tapi juga pahlawan yang menginspirasi banyak generasi pesepak bola di Indonesia. Jadi, ketika kita bicara tentang Persebaya, kita tidak hanya bicara tentang sepak bola semata, tapi juga tentang sejarah panjang perjuangan, semangat pantang menyerah, dan identitas kuat sebuah kota. Ini adalah klub yang benar-benar membentuk karakter sepak bola Indonesia. Jangan lupakan juga bagaimana Persebaya pernah menjadi motor penggerak perubahan di sepak bola Indonesia, salah satunya saat mereka berani menyuarakan aspirasi demi kemajuan liga dan profesionalisme. Ini menunjukkan bahwa Persebaya tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga aktif berkontribusi untuk ekosistem sepak bola yang lebih baik secara keseluruhan. Sejarah Persebaya adalah cermin dari passion dan dedikasi yang tak tergoyahkan, sebuah warisan yang terus hidup hingga kini.

Filosofi dan Identitas Persebaya: Bonek, Wani, dan Perjuangan

Ketika kita bicara tentang Persebaya Surabaya, guys, rasanya mustahil untuk tidak menyebutkan Bonek Mania. Mereka adalah jantung dan jiwa dari klub ini, sebuah fenomena suporter yang unik dan tak tertandingi di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Kata Bonek sendiri, yang merupakan singkatan dari Bondo Nekat (Modal Nekat), benar-benar menggambarkan semangat mereka. Ini bukan cuma julukan, tapi filosofi hidup bagi banyak pendukung Persebaya. Mereka nekat dalam arti positif: nekat mendukung tim kesayangan sampai ke ujung dunia dengan segala keterbatasan, nekat menyuarakan kebenaran di tengah ketidakadilan, dan nekat berkorban demi Bajul Ijo. Semangat Wani! yang kerap mereka serukan bukan cuma slogan, tapi mantra yang mengakar dalam setiap helaan napas pendukung Persebaya. Wani berarti berani, sebuah keberanian untuk melawan ketidakadilan, berani mendukung tim di kala suka maupun duka, dan berani menjadi diri sendiri tanpa gentar. Ini adalah identitas kolektif yang membuat Bonek menjadi salah satu suporter yang paling disegani sekaligus paling dicintai. Loyalitas mereka sungguh luar biasa, tidak peduli apa pun kondisi tim, Bonek akan selalu ada di belakangnya, baik saat di puncak kejayaan maupun di jurang degradasi. Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) selalu dipenuhi dengan lautan hijau saat Persebaya berlaga, menciptakan atmosfer yang magis dan intimidatif bagi lawan mana pun yang datang bertamu. Koreografi raksasa yang menakjubkan, nyanyian yang tak henti-henti, dan spanduk-spanduk kreatif adalah senjata utama mereka untuk membakar semangat para pemain dan memecah konsentrasi lawan. Lebih dari sekadar suporter, Bonek juga punya peran sosial yang penting di tengah masyarakat. Mereka sering terlibat dalam kegiatan kemanusiaan, seperti penggalangan dana untuk korban bencana, donor darah, dan juga aktif menyuarakan isu-isu sosial yang relevan. Ini menunjukkan bahwa semangat Wani! mereka tidak hanya terbatas di tribun stadion, tapi juga meluas ke ranah kemasyarakatan, mencerminkan kepedulian yang tinggi. Persebaya dan Bonek adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Pemain yang mengenakan jersey hijau merasakan energi luar biasa dari tribun, dan Bonek merasa terwakili oleh perjuangan para pemain di lapangan. Ikatan emosional ini sangat kuat, melebihi hubungan klub dan suporter biasa. Ini adalah ikatan kekeluargaan, sebuah persaudaraan yang terbentuk atas dasar cinta yang sama terhadap Persebaya. Filosofi Persebaya tidak hanya tentang menang semata, tapi tentang perjuangan yang heroik. Mereka adalah tim yang selalu berani tampil beda, berani mengambil risiko, dan berani melawan arus. Ini sejalan dengan karakter Kota Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, tempat di mana semangat perlawanan dan patriotisme sangat dijunjung tinggi. Jadi, kalau kamu melihat Persebaya bermain, kamu tidak cuma melihat 11 pemain di lapangan, tapi kamu melihat semangat ribuan Bonek, filosofi Wani, dan identitas kuat Kota Pahlawan yang diwakili oleh setiap gerak-gerik mereka. Mereka adalah simbol kekuatan kolektif dan semangat tak terkalahkan yang membuat Persebaya begitu spesial dan punya daya tarik yang luar biasa di hati para pencinta sepak bola. Ini adalah sebuah kisah tentang loyalitas dan cinta yang tak ada habisnya.

Stadion Gelora Bung Tomo: Kandang Kebanggaan Bajul Ijo

Ngomongin Persebaya Surabaya, guys, rasanya kurang afdol kalau kita enggak bahas kandang mereka yang megah dan ikonik: Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Stadion ini bukan cuma sekadar tempat pertandingan, tapi juga rumah spiritual bagi Bajul Ijo dan markas besar bagi Bonek Mania. Bayangin aja, setiap kali Persebaya bermain di GBT, stadion berkapasitas sekitar 50.000 penonton ini pasti berubah jadi lautan hijau yang bergemuruh tak henti-henti. Atmosfernya luar biasa, benar-benar bikin bulu kuduk merinding saking dahsyatnya. Suara nyanyian Bonek yang tak henti-henti, koreografi raksasa yang memukau mata, ditambah dengan semangat Wani! yang membara di setiap sudut, semuanya menciptakan pengalaman yang tak terlupakan baik bagi para pemain yang berlaga maupun penonton yang menyaksikan. Bagi tim lawan yang datang bertamu, GBT adalah neraka yang penuh tekanan, di mana mental mereka diuji habis-habisan oleh keriuhan suporter, sedangkan bagi Persebaya, ini adalah benteng yang tak mudah ditembus, tempat mereka merasa didukung sepenuhnya. Stadion Gelora Bung Tomo sendiri adalah salah satu stadion terbesar dan termodern di Indonesia, lho. Dibangun dengan standar internasional, fasilitasnya cukup lengkap dan mampu menampung puluhan ribu suporter dengan nyaman. Lapangan rumputnya yang terawat, fasilitas ruang ganti yang memadai untuk kedua tim, serta aksesibilitas yang terus ditingkatkan, menjadikan GBT sebagai salah satu venue terbaik untuk menggelar pertandingan sepak bola papan atas, bahkan untuk event berskala internasional. GBT juga pernah menjadi saksi bisu banyak momen penting dalam sejarah Persebaya. Mulai dari kemenangan-kemenangan heroik yang tak terlupakan, pertandingan derby yang penuh drama dan adu gengsi, hingga momen-momen kebersamaan Bonek yang tak terlupakan saat mereka merayakan kemenangan atau bahkan bangkit dari kekalahan. Setiap sudut stadion ini seakan punya kisah tersendiri yang melekat kuat dalam ingatan para pendukung setia, menjadi bagian dari identitas mereka. Kehadiran GBT juga menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat Surabaya untuk mendukung kemajuan sepak bola di kota ini. Ini adalah investasi jangka panjang yang bukan hanya untuk Persebaya saja, tapi juga untuk pengembangan bakat-bakat muda dan promosi olahraga secara umum di seluruh Jawa Timur. Selain itu, GBT juga sering menjadi tuan rumah acara-acara besar, baik itu pertandingan nasional maupun internasional, yang semakin menegaskan posisinya sebagai ikon olahraga Surabaya yang membanggakan. Bonek Mania juga punya peran besar dalam menjaga dan merawat GBT. Mereka tidak hanya datang untuk menonton, tapi juga sering terlibat dalam kegiatan bersih-bersih stadion atau kampanye untuk menjaga fasilitas agar tetap terawat. Ini menunjukkan rasa memiliki yang tinggi terhadap rumah mereka sendiri. Jadi, kalau kamu ke Surabaya dan ingin merasakan spirit sepak bola kota ini yang membara, datanglah ke GBT saat Persebaya berlaga. Kamu akan menyaksikan bagaimana Stadion Gelora Bung Tomo benar-benar menjadi denyut nadi bagi Bajul Ijo dan Bonek Mania, sebuah tempat di mana gairah, semangat, dan kebanggaan menyatu menjadi satu dalam balutan warna hijau yang tak tergantikan. Ini adalah tempat di mana mimpi-mimpi direbut dan sejarah ditulis ulang setiap pekannya, dengan ribuan suara yang mengiringi setiap detik pertandingan.

Prestasi Gemilang Persebaya: Jejak Juara di Kancah Nasional

Bicara soal Persebaya Surabaya, guys, kita enggak bisa lepas dari jejak prestasi gemilang yang telah mereka ukir di kancah sepak bola nasional. Klub Bajul Ijo ini adalah salah satu tim yang paling sukses di Indonesia, dengan segudang gelar dan pencapaian yang bikin bangga seluruh warga Surabaya. Dari era Perserikatan yang penuh sejarah sampai Liga Indonesia di era modern, Persebaya selalu jadi tim yang patut diperhitungkan dan selalu menjadi kandidat kuat juara. Di era Perserikatan, yang merupakan era sepak bola amatir paling bergengsi, Persebaya adalah kekuatan dominan. Mereka berhasil meraih gelar juara empat kali, yaitu pada musim 1941, 1950, 1951, dan 1987-1988. Empat gelar ini bukan cuma angka biasa, tapi bukti konsistensi dan dominasi mereka di masa itu, menunjukkan kualitas tim yang selalu berada di atas rata-rata. Bisa bayangin kan, bagaimana euforia di Surabaya setiap kali Persebaya pulang membawa piala juara, kota seakan tumpah ruah merayakan kemenangan ini? Setiap kemenangan adalah perayaan besar bagi seluruh kota dan pendukung setia. Lalu, ketika era Liga Indonesia dimulai, Persebaya tetap tak kehilangan taringnya dan langsung beradaptasi dengan sistem baru. Mereka berhasil menjadi juara Liga Indonesia dua kali, pada musim 1996-1997 dan 2004. Gelar juara Liga Indonesia 1996-1997 itu sangat spesial, karena itu adalah gelar pertama Persebaya di era profesional setelah era Perserikatan, menandai transisi yang sukses. Tim yang diperkuat oleh pemain-pemain legendaris seperti Jacksen F. Tiago dan Uston Nawawi berhasil menunjukkan keperkasaan mereka di kancah yang lebih kompetitif. Sementara itu, gelar tahun 2004 juga tak kalah dramatis, di mana mereka berhasil mengalahkan lawan-lawan tangguh di babak final dan kembali mengangkat trofi juara, menegaskan posisi mereka sebagai tim elite. Selain gelar juara liga yang prestisius, Persebaya juga seringkali menjadi runner-up atau setidaknya tim yang selalu masuk papan atas kompetisi. Ini menunjukkan bahwa Persebaya selalu punya daya saing yang tinggi dan selalu jadi ancaman serius bagi tim manapun yang berhadapan dengan mereka. Mereka juga punya tradisi untuk melahirkan pemain-pemain bintang yang kemudian bersinar di level nasional maupun internasional. Nama-nama seperti Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Evan Dimas, dan Rachmat Irianto adalah bukti nyata dari akademi dan pembinaan yang berkualitas di Persebaya, sebuah investasi jangka panjang yang membuahkan hasil. Mereka tidak hanya berprestasi dengan tim inti, tetapi juga aktif berkontribusi untuk tim nasional Indonesia melalui pemain-pemain hasil didikan mereka. Prestasi ini bukan hanya hasil kerja keras di lapangan, tapi juga dukungan luar biasa dari Bonek Mania yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka. Suara gemuruh di stadion, spanduk-spanduk motivasi yang kreatif, dan semangat Wani! yang terus dikobarkan adalah bahan bakar yang membuat para pemain Persebaya selalu tampil habis-habisan dan pantang menyerah. Jadi, ketika kita bicara tentang Persebaya, kita bicara tentang sebuah klub yang punya DNA juara sejati. Mereka selalu menargetkan yang terbaik dan selalu berjuang sampai titik darah penghabisan. Persebaya adalah simbol kebanggaan bagi Surabaya dan inspirasi bagi banyak klub lain di Indonesia untuk terus berjuang meraih prestasi tertinggi. Setiap gelar juara adalah cerminan dari semangat perjuangan, kekuatan kolektif, dan cinta tak terbatas dari seluruh elemen Persebaya, dari pemain, pelatih, manajemen, hingga Bonek Mania yang luar biasa dan tak pernah lelah mendukung. Sebuah warisan yang terus dipertahankan dan diperjuangkan mati-matian.

Peran Persebaya dalam Sepak Bola Indonesia: Lebih dari Sekadar Klub

Persebaya Surabaya, guys, bukan cuma klub sepak bola biasa yang berjuang meraih gelar juara di setiap musimnya. Lebih dari itu, Bajul Ijo punya peran yang sangat signifikan dalam perkembangan dan dinamika sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Persebaya adalah salah satu pilar utama dalam sejarah sepak bola nasional, dan kontribusinya tak bisa diremehkan sedikit pun. Pertama, Persebaya dikenal sebagai salah satu klub pelopor yang sudah ada sejak era sebelum kemerdekaan Indonesia. Kehadirannya bersama klub-klub lain seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung membentuk cikal bakal kompetisi sepak bola di Indonesia, membangun fondasi yang kuat bagi olahraga ini. Mereka adalah fondasi yang membangun infrastruktur, tradisi, dan budaya sepak bola di negeri ini. Tanpa klub-klub legendaris dan bersemangat seperti Persebaya, mungkin sepak bola Indonesia tidak akan sebesar dan semaju sekarang ini, kehilangan identitas awal yang kuat. Kedua, Persebaya punya tradisi pembinaan pemain muda yang sangat kuat dan terstruktur. Akademi mereka seringkali melahirkan talenta-talenta berbakat yang kemudian bersinar di level nasional bahkan internasional, menjadi tulang punggung tim nasional. Banyak pemain tim nasional Indonesia yang berasal dari Persebaya, menunjukkan bahwa klub ini bukan hanya membeli bintang yang sudah jadi, tapi juga menciptakan bintang-bintang baru dari nol. Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga bagi sepak bola Indonesia, memastikan regenerasi pemain berkualitas. Dengan terus menghasilkan pemain berkualitas, Persebaya secara tidak langsung ikut membantu meningkatkan kualitas liga dan juga daya saing tim nasional di kancah internasional. Ketiga, Bonek Mania, sebagai suporter Persebaya, juga punya pengaruh besar yang tak bisa diabaikan. Mereka adalah salah satu kelompok suporter terbesar dan paling vokal di Indonesia, seringkali menjadi garda terdepan dalam menyuarakan perubahan. Bonek seringkali menjadi motor penggerak perubahan, menyuarakan kritik konstruktif terhadap federasi atau liga demi perbaikan sistem sepak bola secara menyeluruh. Semangat Wani! mereka tidak hanya untuk mendukung tim, tapi juga untuk memperjuangkan keadilan dan profesionalisme dalam sepak bola Indonesia, menjadi suara bagi banyak pihak yang terpinggirkan. Keempat, Persebaya sering menjadi representasi dari semangat perlawanan dan patriotisme Kota Surabaya. Setiap pertandingan adalah manifestasi dari jiwa kepahlawanan kota ini, yang selalu berjuang dan tidak pernah menyerah. Ini memberikan nilai tambah bagi sepak bola Indonesia, di mana setiap klub punya identitas daerah yang kuat dan Persebaya adalah salah satu contoh terbaiknya, membawa nama dan semangat kota mereka. Kelima, Persebaya juga terlibat dalam persaingan sengit dan derby klasik yang menghidupkan kompetisi dan menarik perhatian. Pertandingan melawan Persija, Arema, atau Persib selalu dinanti-nanti karena intensitas dan drama yang disuguhkan, seringkali diwarnai momen-momen tak terlupakan. Ini tidak hanya meningkatkan rating pertandingan, tapi juga minat masyarakat terhadap sepak bola secara signifikan. Tanpa rivalitas sehat ini, liga akan terasa hambar dan kurang greget. Jadi, bisa dibilang Persebaya ini adalah paket lengkap: klub bersejarah, penghasil talenta, suporter militan yang kritis, dan representasi identitas daerah yang kuat. Mereka tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, tapi juga untuk masa depan sepak bola Indonesia secara luas. Ini adalah warisan yang harus terus dijaga dan kontribusi yang patut diacungi jempol. Mereka terus menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya tentang skor, tetapi juga tentang identitas, komunitas, dan semangat perjuangan yang tak pernah padam, sebuah esensi yang mendalam.

Masa Depan Persebaya dan Harapan Bonek Mania

Bicara tentang Persebaya Surabaya, guys, kita tidak bisa hanya melihat ke belakang atau terpaku pada kejayaan masa lalu. Bajul Ijo ini punya visi ke depan yang kuat dan selalu berusaha untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih cerah, baik untuk klub maupun untuk Bonek Mania yang setia dan tak pernah lelah mendukung. Masa depan Persebaya terlihat penuh potensi yang menjanjikan, dengan berbagai rencana dan strategi yang matang. Dengan manajemen yang terus berupaya meningkatkan profesionalisme di segala lini, mulai dari tata kelola keuangan yang transparan, pengembangan infrastruktur modern, hingga pembinaan usia dini yang berkelanjutan, klub ini sedang membangun fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang. Mereka tidak hanya fokus pada tim senior, tapi juga melakukan investasi besar pada akademi dan tim-tim muda, memastikan bahwa pasokan talenta lokal tidak akan pernah putus dan selalu siap untuk naik level. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa Persebaya akan terus menjadi penghasil pemain-pemain berkualitas di masa mendatang, menjadi lumbung talenta bagi sepak bola nasional. Harapan terbesar Bonek Mania tentu saja adalah melihat Persebaya kembali berjaya, merajai kompetisi domestik dengan konsisten, dan bahkan bisa berbicara banyak di kancah Asia, membawa nama harum Surabaya ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka ingin melihat tim kesayangan mereka terus bermain dengan semangat Wani! yang menjadi ciri khas, menampilkan permainan menghibur namun tetap efektif dalam meraih kemenangan, sebuah kombinasi yang selalu didamba-dambakan. Lebih dari sekadar gelar, Bonek juga berharap Persebaya terus menjadi simbol persatuan dan kebanggaan bagi Kota Surabaya. Mereka ingin klub ini terus menjadi wadah positif bagi generasi muda untuk menyalurkan passion mereka terhadap sepak bola dan membangun karakter sportif yang kuat. Peningkatan fasilitas stadion, program-program komunitas yang melibatkan Bonek, dan transparansi manajemen adalah beberapa aspek yang terus diharapkan untuk ditingkatkan demi hubungan yang lebih erat. Selain itu, Persebaya juga punya ambisi untuk terus mengembangkan basis penggemar dan ekosistem bisnis yang lebih luas dan berkelanjutan. Melalui branding yang kuat, penjualan merchandise yang inovatif dan relevan, serta kemitraan strategis dengan berbagai pihak, klub ini berupaya menjadi entitas yang mandiri secara finansial dan berdampak positif secara ekonomi bagi kota dan sekitarnya. Ini adalah bagian dari strategi untuk memastikan kelangsungan hidup dan daya saing klub di era sepak bola modern yang semakin kompetitif. Tantangan tentu akan selalu ada di depan mata, mulai dari persaingan ketat di liga, fluktuasi performa tim yang kadang tidak terduga, hingga dinamika sepak bola nasional yang terkadang tak terduga dan penuh intrik. Namun, dengan semangat kebersamaan yang kuat antara manajemen, pemain, dan Bonek Mania, Persebaya diyakini akan mampu melewati setiap rintangan dengan kepala tegak. Persebaya bukan hanya klub, tapi juga gerakan yang terus bergerak maju. Gerakan untuk terus maju, berjuang, dan memberikan yang terbaik bagi kota dan pendukungnya. Masa depan Bajul Ijo adalah masa depan yang penuh harapan, di mana setiap tendangan, setiap gol, dan setiap kemenangan adalah bagian dari narasi yang terus ditulis ulang, demi kebanggaan Kota Pahlawan yang tak akan pernah pudar. Ini adalah komitmen untuk terus melangkah maju dan mencapai puncak kejayaan yang lebih tinggi lagi, mewujudkan mimpi bersama yang telah diukir sejak lama.